DOXTIMES.COM – Politisi Polandia mengakui bahwa negaranya telah membeli spyware Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group yang berbasis di Israel, tetapi dirinya membantah bahwa spyware tersebut digunakan untuk menargetkan lawan politiknya.
Jaroslaw Kaczynski, pemimpin partai konservatif yang memeritah Polandia, Hukum dan Keadilan, menyatakan bahwa bayak negara telah menggunakan perangkat luka tersebut untuk melawan kejahatan dan korupsi.
“Pegasus adalah program yang digunaka oleh layanan pemberantas kejahatan dan korupsi di banyak negara. Akan menjadi buruk jika layanan Polandia tidak memiliki alat jenis ini,” katanya.
Kaczynski membantah akan klaim oposisi bahwa Pegasus digunakan untuk melawan politik.
Menurut laporan dari Associated Press, perangkat lunak itu digunakan untuk meretas tiga kritikus pemerintah Poladia.
Pada hari Kamis Amnesty Iterasional memverifikasi temuan Citizen Lab bahwa telepon seorang senator Krzysztof Brejza diretas beberapa kali ketika menjalankan kampanye pemilihan untuk partai oposisi terbesar pada 2019.
Dua target lainnya yang dikonfrmasi oleh Citizen Lab adalah Roman Giertych, seorang pengacara yang mewakili politisi opisisi dalam sejumlah kasus sensitif secara politik, dan Ewa Wrzosek, seorang jaksa.
Sebelumnya seorang tokoh pemerintah menolak pertanyaan “apakah Polandia memiliki akses ke Pegasus atau tidak”. Pada Desember, seorang wakil menteri pertahanan mengatakan bahwa negara itu tidak menggunakan Pegasus.
Namun, dalam sebuah wawancara dengan konservatif Sieci mengatakan pada hari Jumat, bahwa pemimpi nasionalis yang berkuasa di Polandia mengindikasikan bahwa layanan memiliki perangkat lunak tersebut.
Menurut laporan dari media polandia bahwa negara itu membeli spyware Pegasus menggunakan uang dari “Dana Keadilan” pada tahun 2017, uang tersebut dimaksud digunakan untuk membantu para korban kejahatan dan untuk merehabilitasi penjahat.
Pegasus merupaka Spyware yang dibuat oleh peragkat lunak pengawasan Israel NSO Group. Perusahaan itu mengatakan pegasus dapat digunakan oleh pihak berwenang untuk memerangi aktivitas kriminal.
Akan tetapi, peneliti pada bulan Juli menemukan bahwa Pegasus digunakan oleh pemerintah Eropa untuk Meretas jurnalis, Aktivis dan Politisi.