DOXTIMES.COM – Setidaknya delapan orang tewas dalam ledakan bom mobil di ibu kota Mogadashu, Somalia pada Rabu (12/1/22), kata polisi dan saksi mata.
Seorang polisi mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan konvoi keamanan di sepanjang jalan dekat Bandara Internasional Aden.
Kelompok ekstremis Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menargetkan “petugas asing”.
Dikutip dari kantor berita Reuters, kepala layanan Ambulan Abdikadir Abdirahman mengatakan bahwa “Sebuah bom mobil menargetkan konvoi, termasuk mobil antipeluru yang menggunakan jalan Avisione, kami tidak tahu siapa pemilik konvoi itu”.
“Kami membawa depalan orang tewas dari tempat kejadian,” tambahnya.
Mohamed Osman seorang warga Mogadishu mengatakan bahwa ledakan meguncang dinding dan atap masjid di dekatnya.
“Ketika saya keluar dari masjid, saya melihat beberapa rumah tua runtuh, bagian tubuh di jalan, tangan, kaki,” kata Osman kepada Reuters.
“Mobil hancur, Tuk tuk (becak) terbakar, semua kekacauan ini dan hilangnya nyawa dalam satu menit, saya selamat,” imbuhnya.
Selain Osman, Ahmed Nur seorang penjaga toko yang berada di dekat tempat kejadian juga mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya melihat lima orang terbungkus kertas dan ditutup dengan lembaran besi, lalu kemudian diangkut dengan ambulan.
Negara itu juga memerangi pemberontakan yang dilakukan oleh al-Shabaab. Kelompok itu telah memerangi pasukan Somalia sejak 2007 dan menguasai Mogadishu sapai diusir oleh pasukan Uni Afrika pada tahun 2011.
Militer dan sipil kerap menjadi sasaran serangan oleh kelompok tersebut.
Pada bulan November, al-Shabaab bertangung jawa atas pemboman mobil di sebuah sekolah di Modadishu, setidaknya depalan orang tewas dalam serangan tersebut. Serangan itu juga terjadi setelah kelompok itu mengaku telah membunuh seorang jurnalis.
Ikut Twitter dan Instagram kami.