DOXTIMES.COM – Pemerintah militer Myanmar telah mengeksekusi setidaknya empat aktivis anti-kudeta, menurut laporan media pemerintah.
Keempat pria itu, termasuk mantan legislator dari partai pemenang Hadia Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, telah dieksekusi karena tuduhan keterlibatan mereka dalam mengoganisir “aksi teror brutal dan tidak manusiawi”, menurut laporan surat kabar Global Light of Myanmar yang dikelola pemerintah pada hari Senin.
Mereka dijatuhi hukuman mati dalam persidangan tertutup pada Januari setelah dituduh membantu milisi untuk memerangi militer, merebuat kekuasaan dalam kudeta yang dipimpin oleh jenderal Min Aung Hlaing.
Phyo Zeya Thaw, mentan legislator Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi, dan aktivis demokrasi terkemuka Kyaw Min Yuu dinyatakan bersalah atas pelanggaran di bawah undang-undang anti-terorisme.
Thaw, seorang artis hip-hop yang sebelumnya ditahan karena liriknya, dituduh memimpin serangan terhadap pasukan keamanan, termasuk penembakan yang terjadi di Yangon pada Agustus yang menewaskan lima polisi.
Dua pria lainnya yakni Hla Myon Aung dan Aung Thura Zaw, telah membunuh seorang wanita yang mereka anggap sebagai informan pemerintah militer di Yangon.
Hukuman mati tersebut tela menerima keaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, Amerika Serikat, Prancis dan PBB. Seretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan eksekuasi yang direncakan sebagai pelanggaran terang-terangan terhadp hak untu hidup.”
Sebaliknya, pemerintah yang telah menjatuhkan hukuman mati kepada puluhan aktivis sejak kudeta, membela rencana itu sebagai tindakan yang sah dan perlu.