DOXTIMES.COM – Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada hari Rabu di dalam gedung medis di Tulsa, Oklahoma, menewaskan setidaknya empat orang, kata polisi, menyusul penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat.
Penembak juga tewas karena lukanya sendiri, kata wakil kepala polisi Tulsa Jonathan Brooks.
Brooks mengatakan bahwa polisi berusaha menentukan identitas pria tersebut, tetapi mengatakan bahwa dia berusia antara 35 dan 40 tahun.
Pihak berwenang tiba di tempat kejadian dalam tiga menit setelah menerima telepon tentang penembakan itu dan melakukan kontak dengan para korban dan tersangka pada lima menit kemudian.
Pria bersenjata tersebut menggunakan senapan dan pistol.
“Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada komunitas kami untuk berbagai responden pertama yang tidak ragu-ragu hari ini untuk menanggapi tindakan kekerasan ini,” kata Walikota Tulsa GT Bynum.
Penembakan itu terjadi di lantai dua edung Natalie kampus, yang berisikan kantor dokter termasuk pusat ortopedi.
Eric Dalgleish, wakil kepala polisi Tulsa lainnya, mengatakan bahwa dirinya yakin para korban tersebut termasuk karyawan dan pasien.
Gedung Putin mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan itu dan menawarkan dukungan kepada pejabat negara bagian dan lokal di Tulsa.
Tulsa merupakan sebuah kota berpenduduk sekitar 411.000 orang yang terletak sekitar 100 mil timur laut dari ibu kota Oklahoma City.