DOXTIMES.COM – Pencopotan Imran Khan sebagai perdana menteri telah memicu protes para pendukungnya di Pakistan ketika oposisi bersiap untuk mengangkat penggantinya.
Khan telah dijatuhkan pada Minggu pagi setelah 174 legislator di Majelis Nasional, beberapa dari partai dan koalisinya, memberikan suara dalam mosi tidak percaya yang digerakkan oleh oposisi untuk menggulingkan Khan.
Puluhan ribu pendukung Khan pada Minggu malam turun kejalan di kota-kota di seluruh Pakistan, terlihat mengibarkan bendera partai besar dan meneriakkan slogan-slogan.
Di kota pelabuhan Laut Arab, selatan Karachi terlihat lebih dari 2 ribu orang meneriakkan slogan-slogan menyerukan kembalinya Khan.
Di ibu kota Pakistan, Islamabad lampu dari ribuan pendukung Khan menerangi langit malam saat Khan melewati kerumunan.
“Belum pernah ada orang banyak yang keluar secara spontan dan dalam jumlah seperti itu dalam sejarah kita,” kata Khan dalam cuitan Twitternya.
Para pendukung bintang kriket menuduh Amerika Serikat telah mengatur pemecatannya dan partainya keluar dari parlemen sebelum mosi tidak percaya.
Khan mencoba bertahan hampir seminggu setelah oposisi bersatu mencoba menggulingkannya.
Pemecatan tersebut berlangsung sehari setelah drama dan komentar pedas Khan.
Pada hari Minggu, pria berusia 69 tahun itu kembali mengatakan bahwa konspirasi asing terlibat dalam penggantian pemerntahan.
Khan menuduh Amerika Serikat menjadi aktor utaram untuk menjatuhkannya, mengingat Washington tidak senang atas pilihan kebijakan luar negerinya yang independen, yang sering menguntungkan China dan Rusia.
Dia mengatakan bahwa AS tidak suka dengan kunjungannya ke Rusia dan pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari lalu.
Departemen Luar Negeri AS membantah tuduhan Khan.
Oposisi menganggap bahwa pemerintah Khan “salah urus ekonomi”, karena perjuangannya dengan inflasi tinggi dan rupee Pakistan yang anjlok.
Pengganti Khan akan umumkan oleh parlemen pada Senin. Pesaing utamanya adalah Shehbaz Sharif.
Ikuti Twitter dan Instagram kami.